Pembaharuan Diskursus Teologi Islam: Studi atas Pemikiran Asghar Ali Engineer

Islam has undergone significant changes and disregarded these values. The liberation theology formulated by Asghar Ali Engineer is a necessity to awaken Muslims from stagnation realize the inherited values of justice Prophet Muhammad (PBUH). Furthermore, serves as critique traditional scholars who prioritize metaphysical issues neglect human concerns. Therefore, this study aims provide comprehensive analysis constructed Engineer. qualitative method, specifically literature review, employed in research. approach allows researchers deeply comprehend elucidate concepts within through relevant texts. primary data sources for consist writings other related works on theology. findings reveal three key points construction Engineer's Firstly, concept tawhid interpreted unity humanity, emphasizing that all individuals are fellow believers share equal rights dignity. Secondly, movement should be grounded strong faith advocate confront oppressive rulers. Lastly, emphasizes importance economic liberating exploited lower class an unjust capitalist system.AbstrakIslam saat ini telah mengalami perubahan secara total dan mengabaikan nilai-nilai tersebut. Teologi pembebasan yang dirumuskan oleh merupakan suatu keniscayaan untuk menyadarkan umat dari kejumudan merealisasikan keadilan diwariskan Nabi Saw. Selain itu, teologi menjadi kritik bagi kalangan ulama tradisional hanya mengutamakan persoalan metafisika kemanusiaan. Dengan demikian, penelitian bertujuan mengangkat mendalam mengenai konstruksi dikembangkan Metode digunakan dalam adalah metode kualitatif dengan jenis studi kepustakaan. Pendekatan memungkinkan peneliti memahami menjelaskan konsep-konsep melalui analisis terhadap teks-teks relevan. Studi kepustakaan sumber utama ini, melibatkan kajian tulisan-tulisan karya-karya lain berkaitan pembebasan. Hasil mengungkapkan tiga poin Pertama, tauhid dimaknai sebagai kesatuan manusia, mengajarkan bahwa semua manusia saudara seiman memiliki kesamaan hak martabat. Kedua, gerakan harus dilandasi keimanan kuat, agar mampu memperjuangkan melawan penguasa zalim. Ketiga, menekankan pentingnya bidang ekonomi, guna membebaskan rakyat kecil dieksploitasi sistem kapitalisme tidak adil.